BELAJAR ITU INDAH?
Belajar... Belajar..Belajar..
Apakah itu Belajar.? bila kita mendengar kata-kata belajar akan terbayangkan di benak kita mengenai kesibukan, membaca, bosan, ngantuk, malas dan lainnya. Hal ini akan terbalik apabila kita menamkan dalam pikiran kita bahwa belajar itu suatu kewajiban dan maanfaatnya sangar besar sekali untuk masa depan kita baik itu untuk kehidupan dunia atau akhirat, tetapi sebagian besar kita tidak bisa seperti itu lebih-lebih pada saat usia kita masih muda, pedirian kita masih belum jelas.
Belajar itu memang perlu motivasi, apakah motivasi kita dalam belajar itu harus kita tetapkan dulu. Apakah motivasi kita tulus dalam hati atau tidak. Motivasi belajar apapun tetap harus di pupuk setiap hari, dan selalu tanamkan dalam hati kita.
Sejak kecil kita di motivasi oleh orang tua terutama ibu untuk belajar demi masa depan kita, orang tua kita mengharapkan kita menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, nusa bangsa dan agama kita.
Belajar apapun itu sangat bermanfaat.
Misalnya kita akan belajar komputer, memasak, montir atau apapun, belajarkomputer meskipun dengan susah payah akhirnya kita dapat mengoprasikan komputer.
Salah satu kunci keberhasilannya adalah membaca, fokus dan praktek ( action..).
Kalau hanya teori saja kita tak mungkin akan mahir dalam segala hal , praktek merupakan hal yang tak boleh ditinggalkan. PRAKTEK...PRAKTEK.. PRAKTEK = MAHIR.
Sedikit saya akan bercerita proses belajar yang saya alami, dahulu pada saat saya masih SD ditanya "Cita-cita mau jadi Apa?" dengan spontan saya jawab " Mau jadi Insiyur Pertanian" karena pada saat itu saya melihat di desa tempat tinggal saya ada seorang insiyur pertanian yang ditugaskan untuk memberikan penyuluhan pada para petani yang terbayang dalam pikiran saya menjadi insiyur pertanian itu menyenangkan dan mendapatkan penghasillan yang gede. Karena pada saat itu saya hanya mengenal lingkungan desa yang penuh dengan lahan pertanian.
Pada saat SMP saya menyenangi mata pelajaran IPA, saya sangat suka sekali. Sehubungan dengan hal tersebut cita-cita saya ingin menjadi seorang dokter.
Setelah lulus SMP saya di bawa oleh kakak untuk ikut test masuk ke SMA ( dulu pakai NEM ) sambil menunggu hasil , saya ikut test lagi pada sekolah kejuruan ( Analis Kesehatan ) dengan harapan dapat cepat kerja dan kebetulan sekolah tersebut, sesuai dengan bidang studi yang saya minati ( IPA) sehingga pada saat test saya tidak mendapat kendala apapun dan senang.
Pegumuman hasil test masuk ke SMA sudah dibuka dan saya keterima. Sebulan kemudian hasil test pada sekolah kejuruan diterima, saya bingung harus pilih mana. Setelah shalat Istiharah saya putuskan pilih sekolah kejuruan.
Setelah lulus dengan mudahnya saya bisa bekerja. Jadi cita-cita untuk menjadi dokter pun hilang dan pada saat itu kalau mau kuliah kedokteran kita harus lulusan SMA IPA, sedangkan saya lulusan sekolah kejuruan.
Proses berikutnya saya bekerja dengan dengan bekal sekolah kejuruan tadi, selama bekerja proses belajar saya tidak berhenti, saya melanjutkan kuliah. Bidang studi yang diambil sangat bertolak belakang dengan pekerjaan dan profesi sekarang, tetapi pada bidang ini saya lebih suka karena sangat membuat Enjoy.. dan merupakan hal baru yang menarik yaitu KOMPUTER.
Saya kuliah ambil jurusan Teknik Informatika. Walaupun komputer pada saat itu sulit, tetapi apabila kita belajar dengan sungguh-sunguh kita akan mahir juga. Setelah kuliah selesai saya medapatkan gelar sarjana komputer dan perusahaan tempat bekerja saya mengakuinya. Sehingga profesi saya sekarang ini tidak sesuai dengan cita-cita pada saat kecil. Saya sekarang menjadi seorang Insiyur Komputer yang tadinya cita-cita menjadi Insiyur Pertanian.
Sekilas pengalaman tersebut yang saya alami hanya sebagai studi kasus aja dan sharing buat tema-teman, jadi kesimpulan di dapat belajar itu penting dan kita tentukan dahulu minat dan cita-cita , kita mau jadi apa walaupaun cita-cita kita akan berubah karena lingkungan kita dan mungkin nasib kita. Kita jangan mengandalkan nasib kita harus tetap berusaha.
"Allah tidak akan meubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak merubahnya sendiri"
Mudah-mudahan sharing mengenai belajar ini bermanfaat...hanya sebagai motivasi khususnya pada diri saya dan keluarga ( anak-anak).
Selamat Belajar... belajar.... belajar...
Demikian
Wassalam..
Walaupun kita sudah tua tetap harus belajar.
Sejak kecil kita di motivasi oleh orang tua terutama ibu untuk belajar demi masa depan kita, orang tua kita mengharapkan kita menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, nusa bangsa dan agama kita.
Belajar apapun itu sangat bermanfaat.
Misalnya kita akan belajar komputer, memasak, montir atau apapun, belajarkomputer meskipun dengan susah payah akhirnya kita dapat mengoprasikan komputer.
Salah satu kunci keberhasilannya adalah membaca, fokus dan praktek ( action..).
Kalau hanya teori saja kita tak mungkin akan mahir dalam segala hal , praktek merupakan hal yang tak boleh ditinggalkan. PRAKTEK...PRAKTEK.. PRAKTEK = MAHIR.
Pengalaman kita dalam proses belajar ini sangat bervariatif, dulu pada saat kita masih kecil selalu ditanya kita mau jadi apa? anda yang jawab mau jadi presiden, dokter, insyur, guru dan
lainnya.Sedikit saya akan bercerita proses belajar yang saya alami, dahulu pada saat saya masih SD ditanya "Cita-cita mau jadi Apa?" dengan spontan saya jawab " Mau jadi Insiyur Pertanian" karena pada saat itu saya melihat di desa tempat tinggal saya ada seorang insiyur pertanian yang ditugaskan untuk memberikan penyuluhan pada para petani yang terbayang dalam pikiran saya menjadi insiyur pertanian itu menyenangkan dan mendapatkan penghasillan yang gede. Karena pada saat itu saya hanya mengenal lingkungan desa yang penuh dengan lahan pertanian.
Pada saat SMP saya menyenangi mata pelajaran IPA, saya sangat suka sekali. Sehubungan dengan hal tersebut cita-cita saya ingin menjadi seorang dokter.
Setelah lulus SMP saya di bawa oleh kakak untuk ikut test masuk ke SMA ( dulu pakai NEM ) sambil menunggu hasil , saya ikut test lagi pada sekolah kejuruan ( Analis Kesehatan ) dengan harapan dapat cepat kerja dan kebetulan sekolah tersebut, sesuai dengan bidang studi yang saya minati ( IPA) sehingga pada saat test saya tidak mendapat kendala apapun dan senang.
Pegumuman hasil test masuk ke SMA sudah dibuka dan saya keterima. Sebulan kemudian hasil test pada sekolah kejuruan diterima, saya bingung harus pilih mana. Setelah shalat Istiharah saya putuskan pilih sekolah kejuruan.
Setelah lulus dengan mudahnya saya bisa bekerja. Jadi cita-cita untuk menjadi dokter pun hilang dan pada saat itu kalau mau kuliah kedokteran kita harus lulusan SMA IPA, sedangkan saya lulusan sekolah kejuruan.
Proses berikutnya saya bekerja dengan dengan bekal sekolah kejuruan tadi, selama bekerja proses belajar saya tidak berhenti, saya melanjutkan kuliah. Bidang studi yang diambil sangat bertolak belakang dengan pekerjaan dan profesi sekarang, tetapi pada bidang ini saya lebih suka karena sangat membuat Enjoy.. dan merupakan hal baru yang menarik yaitu KOMPUTER.
Saya kuliah ambil jurusan Teknik Informatika. Walaupun komputer pada saat itu sulit, tetapi apabila kita belajar dengan sungguh-sunguh kita akan mahir juga. Setelah kuliah selesai saya medapatkan gelar sarjana komputer dan perusahaan tempat bekerja saya mengakuinya. Sehingga profesi saya sekarang ini tidak sesuai dengan cita-cita pada saat kecil. Saya sekarang menjadi seorang Insiyur Komputer yang tadinya cita-cita menjadi Insiyur Pertanian.
Sekilas pengalaman tersebut yang saya alami hanya sebagai studi kasus aja dan sharing buat tema-teman, jadi kesimpulan di dapat belajar itu penting dan kita tentukan dahulu minat dan cita-cita , kita mau jadi apa walaupaun cita-cita kita akan berubah karena lingkungan kita dan mungkin nasib kita. Kita jangan mengandalkan nasib kita harus tetap berusaha.
"Allah tidak akan meubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak merubahnya sendiri"
Mudah-mudahan sharing mengenai belajar ini bermanfaat...hanya sebagai motivasi khususnya pada diri saya dan keluarga ( anak-anak).
Selamat Belajar... belajar.... belajar...
Demikian
Wassalam..
Walaupun kita sudah tua tetap harus belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar